CoverMongondow, Kotamobagu – Bantuan Pemkot Kotamobagu melalui program beasiswa anak asuh rupanya berangkat dari kepedulian Walikota Tatong Bara terhadap pelajar yang berasal dari keluarga kurang mampu. Hal itu diungkap Tatong dalam sambutannya usai menyerahkan secara simbolis beasiswa anak asuh, Senin (04/09), di aula rumah dinasnya.
“Saya mengalami hal yang sama. Waktu saya sekolah dulu, ibu hanya menjual mie, sedangkan ayah hanya petani biasa. Sangat sulit beli seragam dan kebutuhan sekolah lainnya. Saya tahu betul bagaimana menjadi anak sekolah dengan latar belakang orang tua kurang mampu. Karena itu saya buat program anak asuh ini untuk membantu anak-anak kita agar mereka bisa sekolah dengan baik, dan orang tua beban juga berkurang,” ungkap Tatong di hadapan peserta anak asuh dan orang tua yang mendampingi.
Ia menjelaskan, 2013, rata-rata pendidikan di Kotamobagu hanya sampai pada tingkap SMP. Bahkan, banyak yang putus sekolah hanya karena persoalan ekonomi.
“Kita targetkan 2018 semua anak-anak kita tidak ada yang putus sekolah dan maksimal semua mengenyam pendidikan hingga ke tingkat SMA,” tegas Tatong.
Tatong juga menjelaskan keterlambatan penyaluran bantuan yang seharusnya sejak Juni namun baru dilakukan sekarang.
“Penyebabnya adalah waktu verifikasi yang panjang.Kenapa baru hari ini diserahkan? Karena masih melakukan pengkajian panjang dan verifikasi kembali apakah benar tepat sasaran bantuan ini atau tidak. Kemudian dari sisi aturan juga kita lihat betul,” katanya.
Program anak asuh tahap satu 2017 ini, Pemkot Kotamobagu menyalurkan bantuan beasiswa kepada 2.765 pelajar mulai dari tingkat SD hingga mahasiswa. (R1)