CoverMongondow, Politik – Dalam debat Calon Walikota dan Wakil Walikota putaran kedua di Sutan Raja Hotel, Kotamobagu, Calon Walikota dr. Wenny Gaib memberikan respons cepat atas isu kekurangan tenaga ahli khusus hewan yang disampaikan oleh rivalnya, Nayodo Kurniawan.
dr. Wenny Gaib, Sp.M, menegaskan bahwa penanganan kebutuhan tenaga ahli harus segera diatasi tanpa harus menunggu waktu yang lama.
Pada sesi debat, Nayodo Kurniawan, calon Walikota dengan nomor urut tiga yang berpasangan dengan Sri Tanti Angkara (NK-STA), mengangkat masalah kekurangan tenaga ahli di bidang hewan, khususnya dokter hewan.
Menurut Nayodo, saat ini Kotamobagu hanya memiliki satu tenaga ahli khusus hewan yang dikabarkan telah “dibajak.” Untuk mengatasi hal ini, pasangan NK-STA berencana menginisiasi program beasiswa bagi pemuda-pemudi Kotamobagu untuk menempuh pendidikan di bidang kedokteran hewan dan memperkuat penyuluh agar mampu menangani permasalahan peternakan di daerah tersebut.
Namun, dr. Wenny Gaib, calon walikota nomor urut dua, menyanggah bahwa program beasiswa tersebut merupakan solusi yang bersifat jangka panjang. Menurutnya, kebutuhan tenaga ahli di bidang peternakan saat ini bersifat mendesak dan tidak bisa menunggu lulusan baru.
“Memberikan beasiswa memang solusi, tetapi itu untuk jangka panjang. Saat ini, peternak membutuhkan tenaga ahli yang bisa segera hadir untuk membantu mereka,” ujar Wenny.
Lebih lanjut, dr. Wenny yang dikenal sebagai dokter ahli mata dengan jaringan profesional yang luas, menekankan bahwa jika dirinya dan pasangannya, Rendy Mangkat, terpilih, mereka akan mendatangkan tenaga ahli yang dibutuhkan secara cepat.
“Jika kami menang, kami akan mendatangkan tenaga ahli untuk mengatasi masalah peternak saat ini, sambil tetap mempersiapkan solusi jangka panjang,” jelasnya.
Dr. Wenny mencontohkan bahwa peternak sapi yang menghadapi masalah langsung tidak perlu menunggu lama hingga muncul tenaga ahli baru dari program beasiswa. Menurutnya, solusi cepat ini sangat penting bagi kesejahteraan peternak Kotamobagu yang membutuhkan dukungan praktis.
Sumber: Savdar Nanang
Editor: Sintya L.