CoverMongondow, Advertorial – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru, didampingi Wabup Deddy Abdul Hamid, secara resmi membuka bimbingan teknis penerapan Kasda Online dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekaligus melaunching aplikasi BOS, serta melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Pendidikan Bolsel dan Bank SulutGo (BSG), yang bertempat di Hotel Quality Manado, Jumat (09/04/21).
Kegiatan yang digelar selama 2 hari ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Bank SulutGo Revino Pepa, bersama komisaris Buchari Mokoagow, Pimpinan Cabang BSG Molibagu Junikesumawati Paputungan, Ketua DPRD Bolsel Arifin Olii, Ketua Komisi II DPRD Bolsel Zulkarnain Kamaru, Sekda Marzanzius Arvan Ohy, para asisten, Kepala LPMP Provinsi, para pimpinan OPD, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bolmong, Sekretaris Disdik Bolmut, dan peserta bimtek yang terdiri dari kepala sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Bolsel.
Kepala Dinas Pendidikan Bolsel Rante Hattani, dalam laporannya menyampaikan bahwa, launching aplikasi kasda online dana BOS ini merupakan bentuk tindak lanjut penerapan transaksi non tunai.
“Sasaran kegiatan adalah seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP, yang terdiri dari 69 orang dari SD dan 21 orang dari SMP,” ungkapnya.
Di kesempatan itu, Rante memaparkan kondisi dana BOS di Kabupaten Bolsel untuk SD dan SMP tahun 2020,yang sumber dananya berasal BOS reguler, BOS afirmasi, dan BOS kinerja kurang lebih Rp14, 5 Miliar.
“Untuk 2021, BOS reguler berjumlah Rp10.428.550 Miliar. Sementara, untuk BOS afirmasi dan kinerja nanti pada triwulan III, menunggu SK dari Menteri Pendidikan. Dana tersebut untuk operasional non personalia yang terdiri dari 6.655 siswa SD dan 3.146 SMP, yang total keseluruhan siswa sebanyak 9.801,” terang Rante.
Dikatakan, untuk hitungannya tahun ini ada kenaikan, yakni untuk SD Rp980.000 per siswa, per tahunnya. Sedangkan untuk SMP Rp1.240.000 per tahun.
“Perlu dilaporkan, untuk kenaikan ini setiap daerah berbeda, karena disesuaikan dengan IKK kabupaten dan indeks siswa per kabupaten,” sebutnya.
Menurut dia, Kabupaten Bolsel merupakan daerah pertama di Sulut, bahkan di Indonesia yang menerapkan aplikasi kasda online dana BOS, dengan menngunakan sistem transaksi non tunai dana BOS secara full.
“Memang, sudah ada beberapa daerah yang telah menggunakan aplikasi yang sama, namun mereka masih menggunakan kartu. Penggunaan aplikasi dengan tiga metode, yakni ceker, meker, dan approval. Bolsel merupakan daerah pertama di Indonesia. Hal ini diapresiasi Kementerian Pendidikan,” papar Rante.
Dilain pihak, Direktur Utama BSG Revino Pepa mengungkapkan, sangat mengapresiasi Pemda Bolsel atas terobosan yang telah dilakukan. Hal ini merupakan upaya Pemda Bolsel dalam mendukung program nasional, gerakan non tunai (GNT).
“Memang sudah ada beberapa daerah juga yang menerapkan aplikasi kasda online dana BOS, namun mereka masih menggunakan kartu seperti kartu ATM. Nah, kalau di Bolsel sudah tidak lagi. Jadi untuk aplikasi ini, Bolsel adalah pelopor. Terima kasih kepada pak bupati dan seluruh jajarannya atas kerja sama yang tetap terjalin baik hingga saat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Iskandar Kamaru, dalam sambutannya mengatakan, penerapan aplikasi kasda online dana BOS ini selain untuk mendukung program GNT, juga bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan anggaran oleh oknum-oknum tertentu.
“Serta menghindari kekeliruan dalam penatausahaan dana BOS. Lewat aplikasi berbasis online ini, penggunaan dana BOS di seluruh sekolah akan lebih terarah lagi,” katanya.
Kata dia, ketika ada pemeriksaan tidak lagi repot, karena semua transaksi dilakukan secara online.
“Terima kasih kepada Bank SulutGo atas kerjasamanya. Kepada seluruh peserta bimtek diharapkan dapat mengikuti kegiatan ini sebaik mungkin, supaya dapat dipahami bagaimana penggunaan aplikasi kasda online dana BOS ini,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Pimpinan Cabang BSG Molibagu Junikesumawati Paputungan, mengapresiasi langkah dari Dinas Pendidikan Patut. Karena di Sulut, Pemkab Bolsel yang pertama menerapkan aplikasi kasda online dana BOS, bahkan satu-satunya di Indonesia.
“Jadi, aplikasi ini disediakan langsung oleh Bank SulutGo, atas permintaan dari Pemkab Bolsel, dalam hal ini tim teknis dana bos,” ujarnya.
Paputungan juga mengungpkan, sangat berterima kasih kepada Pemkab Bolsel yang banyak memiliki ide-ide baru. Ini merupakan ide dari Dinas Pendidikan, yang meminta untuk dibuatkan aplikasi guna penataan penguasaan dana BOS.
“Harapan dengan adanya aplikasi ini, bisa membantu pengolahan dana bos, serta menjadi transparan,” tutupnya.
Diketahui, pemateri pada bimtek tersebut terdiri dari tim Bank SulutGo, BPKAD Bolsel, dan LPMP Provinsi mewakili Kementerian Pendidikan. (KOMINFO/R1)