Hutan Adalah Sumber Oksigen Bumi, Lastuty Sebut Perusaknya Adalah Pelaku Peti

CoverMongondow, Nasional – Pasca penutupan aktifitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Blok Bakan, tepatnya di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow lewat instruksi bupati dengan surat saktinya membuat masyarakat dikecamatan lolayan dan kecamatan lainnya di wilayah bolmong merasa cemburu.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Har Dampilang dan Lastuty yang tercatat sbagai warga kecamatan lolayan dan dumoga yang juga tercatat sebagai mahasiswa kepada sejumlah awak media di rumah kopi korot jalur dua.

Har katakan, langkah pemerintah sudah sangat tepat mengambil langkah untuk menutup aktifitas tambang ilegal, namun masih kurang tegas.

“Langkah Bupati dan Kepolisian sudah tepat, namun sayangnya kenapa hanya bakan, kan masih ada yang di tanoyan yakni Potolo, dan banyak lagi Peti-peti yang ada di Bolmong,” ungkap Har yang tercatat sebagai mahasiwa hukum unsrat manado semester akhir ini, Jum’at (26/07/19) siang tadi.

Lainhalnya dengan Lastuty yang tercatat sebagai mahasiswa pertanian Unsrat Semester akhir ini mengatakan, di wilayah dumoga tersebut, sangat banyak Peti berjamur di wilayah Hutan Lindung, lebih khusus di Taman Nasional.

“Peti sudah sangat meresahkan dunia, Banyaknya aktifitas tambang ilegal yang sudah menggerogoti Hutan sebagai sumber oksigen bumi membuat saya geram, khususnya wilayah dumoga dan wilayah lain yang telah dibabat habis Hutan Lindungnya dan Taman Nasional oleh oknum-oknum yang hanya mengedepankan kesejahteraan mereka dari pada orang banyak lainnya, sebetulnya ini yang harus diperhatikan pemerintah,” kata Lastuty kepada awak media.

Sudah betul langkah pemerintah atas penertiban bakan, namun harus di semua Peti, jangan hanya di peti tertentu.

“Semenjak penertiban blok bakan, saya mengapresiasi kinerja pemerintah dan forkopimdannya yakni Kepolisian dan TNI dalam penertiban, tapi harus semua peti yang ditertibkan, karena yang lebih parah dari bakan masih ada juga yang lebih parah dan telah dibabat habis hutan lindung dan taman nasionalnya,” pinta Lastuty.

Lanjutnya, Dimana peran TNBNW Bolmong Raya, Hutan Lindung dan Taman Nasional kita sebagai simbol cagar alam yang masih terawat rapih dimata dunia telah dirusak akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Tolon wahai para pemimpin yang mempunyai andil untuk mengadili, tolong, kalau bisa ditindaki para oknum-oknumnya,” keluh Lastuty dengan nada sedikit geram.

Lastuty juga menyampaikan kalau bisa juga, para oknum yang pernah berurusan dengan pidana akibat adanya korban kecelakaan dalam peti, kami meminta pihak kepolisian untuk harus transparan memproses kasusnya, karena ada yang sudah lebih dari satahun kasusnya mandek di meja kepolisian,” tutupnya dengan nada penyesalan. (Mul/R_Th)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *