Esok Ditutup, Masyarakat Lingkar Tambang Bakan Mengeluh Susah mencari Nafkah

CoverMongondow, Nasional – Rencana penertiban Peti Bakan oleh pemerintah Bolaang Mongondow dan Pihak penegak hukum, mendapat kritikan sekaligus penolakan dari para keluarga penambang.

Hal tersebut langsung keluar dari mulut istri-istri para penambang dan kuli (ojek) yang berada di wilayah bakan, Senin (01/07/19) siang tadi.

Seperti pernyataan penolakan Nursia Asiking dan anaknya Fira Mokoagow yang masih duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) mengatakan bahwa, Jika tambang bakan ditutup meraka akan makan apa.

“Kalau tambang bakan ditutup, kami makan apa, anak saya sudah pasti akan putus sekolah, karena pencaharian suami saya sebagai kuli (Ojek) matrial tambang yang dibayar dengan upah yang cukup menghidupkan kami,” ungkap Ibu dan Anak tersebut.

Lanjut mereka, “Semenjak ada PT. JRBM di wilayah kami, belum pernah kami merasakan hidup seperti sekarang saat tambang bakan terbuka, kami merasakan hidup layak seperti orang kota yang serba berkecukupan untuk kebutuhan sehari-hari kami saat tambang ini terbuka, dan jika itu ditutup, dimana hati pemerintah saat rakyatnya mengeluh,” keluh Nursiah.

Terinformasi besok penertiban akan segera dilkukan oleh Pemkab Bolmong dan pihak penegak hukum.

“Mulai dari beberapa hari ini saja, aktifitas di puncak bakan bakan sudah mulai tidak ada, yang ada tinggal bekas-bekas penambangan, sudah tiga hari ini belum ada pemasukan untuk ojek matrial, tentu kebutuhan kami hari ini juga sudah mulai habis,” pungkas Nursiah dengan mata berkaca-kaca. (R1)