Tekan Angka Kematian Dini, Penyalahgunaan Psikotropika & Sex Bebas, Pemdes Pontim Gelar Pelatihan BKL Bagi Para Kader Posyandu dan Warga

CoverMongondow, Kotamobagu – Untuk menekan jumlah angka kematian dan rusaknya penerus bangsa akibat pergaulan bebas dan penggunaan Miras dan obat-obat terlarang (Narkoba). Selasa (04/12/18) Pemerintah Desa Pontodon Timur, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu gelar Sosialisasi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) di ruang pertemuan Balai Desa Pontim.

Rolia Dondo selaku Sangadi Desa Pontodon Timur yang diwakili langsung oleh Sekretaris Desa Samuel Mokoginta Mendampingi Sekretaris Kecamatan Kotamobagu Utara Effendy Korompot, SH untuk membuka dengan resmi kegiatan sosialisasi pelatihan tersebut sekaligus sebagai pemateri yang turut juga diberikan oleh Yulita Suratiniyo, Am. Kep, kepala kebinan Wilayahan desa pontodon timur.

Korompot dalam sambutanya, merasa sangat bersyukur atas digelarnya acara Sosialisasi Pelatihan tersebut oleh pemerintah Desa Pontim.

“Kegiatan seperti ini harus ada. Dengan adanya kegiatan seperti ini, para kader akan lebih paham seperti apa cara tepat untuk menekan jumlah angka rusaknya para generasi muda dalam pergaulan bebas akibat Sex Bebas dan penyalahgunaan Narkotika,” terang Korompot.

Korompot juga menyampaikan, “Pada sosialisasi pelatihan kali ini, Pemerintah Desa sangat tepat melakukan sosialisasi ini, biar para Kader Posyandu dan warga masyarakat Pontim tau seperti apa pentingnya sosialisasi pencegahan ini untuk menekan angka kematian akibat hal-hal yang dimaksud dalam sosialisasi ini,” Jelasnya.

Sementara itu Yulita menyampaikan, pentingnya mengetahui dampak buruk untuk penerus bangsa dari pergaulan sex bebas dan penyalah gunaan narkotika atau miras bagi para kader Posyandu dan Warga, tentu sosialisasi ini sangat tepat dilaksanakan, karena jaman sekarang sudah banyak anak-anak muda yang kurang perhatian atau penanganan dengan pendidikan mental yang baik dari orang tuanya.

“Sosialisai ini sangat tepat diselenggarakan oleh pemerintah Pontim, agar supaya para Kader Posyandu dan warga dapat mengetahui cara penanganannya untuk pencegahan hal-hal tersebut,” tutup Yulita. (tr-01/R1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *