CoverMongondow, Kotamobagu – Masyarakat sehat adalah impian dari tiap-tiap pemerintah daerah yang ada di kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Adanya masyarakat sehat, pasti ada peran dari penanganan para medisnya, namun lainhalnya jika masyarakat sehat akan tetapi medisnya yang sakit akibat jasa medis dari BPJS selalu tersendat dan berujung tidak terbayarkan, sudah tentu akan menjadi tanda tanya besar, “Ada apa Yah dengan Dana BPJS untuk Jasa Medis”.
Kalimat tersebut terlontar dari mulut mereka, sang pahlawan penyelamat nyawa manusia atau biasa disebut, yakni para medis yang bekerja di UPTD Rumah Sakit Pobundayan Kotamobagu.
NK alias In yang sehari-harinya bekerja sebagai pegawai negeri sipil pada UPTD RS Pobundayan tersebut, sempat menelepon dan mencurahkan isi hatinya yang penuh dengan tanda tanya terkait Jasa Medis Mereka yang diduga kuat telah dikebiri.
“Apa bisa pak, daftar penerimaan yang di tandatangani 2 bulan, yakni bulan april dan Mei untuk jasa medis dari pasien BPJS, tiba-tiba yang di cairkan ke kami hanya bulan april, masuk di akal tidak pak, sedang administrasi kelengkapan berkas di buat 2 bulan,” tanya In kepada awak media ini.
In juga menambahkan, “Saat kami mau menanyakan jumlah rincian jasa medis dari BPJS, Bendahara kami tak pernah transparan terkait jasa medis tersebut.
“Pasien BPJS kan ada tiga macam, yakni pasien BPJS kelas 1 yakni VIP, pasien BPJS kelas 2 dan kelas 3, pastinya jasa medis dari tiap kelas berbeda. Masa bisa dari dulu hingga sekarang perbulannya hanya di kisaran 3 jutaan, sedangkan pasien yang masuk sangat banyak yg menggunakan BPJS,” terangnya.
Lebih lanjut In mengatakan, “Mungkin ada dugaan, ini ada permainannya antara bendahara dengan para pimpinan kami yang ada di RS Pobundayan. Jika benar dugaan ini, kami meminta pihak yang berwajib supaya dapat memperhatikan keluh kami ini lewat media ini, jika kami langsung melaporkan, takutnya kami akan di pindahkan dari tugas kami di RS ke tempat jauh.
“Kalau bisa juga, kami meminta kepada Walikota Kotamobagu untuk supaya dapat memperhatikan lebih teliti kinerja para petinggi-petinggi yang ada di RS Pobundayan, karena kamilah corong penyelamat pertama bagi masyarakat kotamobagu, jadi kalau bisa tolong pemerintah untuk supaya dapat mendengar jeritan suara hati kami ini, karena bukan baru kali ini, akan tetapi ini sudah menjadi kebiasaan RS Pobundayan pada tiap tahunya,” keluh In dengan nada suara sedikit menahan isak tangisnya lewat telefon genggamnya, Kamis (31/08) kemarin lalu.
Saat awak media ini mengkonfirmasi ke dirut UPTD Rumah Sakit Pobundayan Kotamobagu, dr. Wahdania Mantang, di hari yang sama, dia mengatakan, “Benar jasa medis dari BPJS hanya satu bulan yang cair, yakni bulan april. Mei belum di cairkan, karena anggarannya belum ada,” singkat Mantang. (R1)